Seorang pengendara nyelethuk ke pak polisi, “Pak, niku kok mboten diperiksa? (pak, itu kok ga diperiksa?) ujarnya protes sembari menunjuk kea rah kami.
“iku abah arep ngimami
jumatan, dienteni umat, lek telat engkok berantakan kabeh. Sampean protes ngunu
gak wedhi kualat ta? (abah itu mau jadi imam jumat, ditunggu umat, kalau
terlambat nanti berantakan semua. Kamu protes kayak gitu apa gak takut kualat?” Pak Polisi membalas dengan sura agak
tinggi menggertak.
Cak Gopar menundukkan
kepala memberi isyarat terimakasih ke pak polisi.
“Dunganipun nggeh bah.
(jangan lupa doain ya abah)” kata pak polisi.
Tak seberapa jauh
kemudian, saya mencolek pinggang Cak Gopar.
“Bi, saya takut sama
kamu”
“Kenapa?”
“Lha kata pak polisi,
kamu ini bisa bikin kualat”
Cak Gopar tertawa
renyah. Dan saya memeluk imamku ini dengan pelukan cinta. Gak mau dapat kualat,
maunya dapat berkah dan cinta dari sosok ini.
0 Comments